Kala Jamu Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015

JAKARTA-MAPNEWS. Jamu adalah brand Indonesia. Prospek bisnisnya sangat besar. Namun akan mendapat tantangan berarti di tahun 2015 saat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi berlaku.

"Korea itu hanya punya satu yakni ginseng, dan bisa terkenal di dunia. Masak kita yang punya jamu mau kalah?" kata Direktur Penilaian Obat Asli Indonesia Badan POM, Sherly saat membuka Pameran Naturalistic Treatments and Herbal Products Expo dan Bodily Organ Equipment Expo di TMII, Jakarta (28/5/2014).

Untuk meningkatkan daya saing produk jamu kita, lanjut Sherly, maka harus ada usaha keras dari pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jamu. Semua produk harus lulus uji dan teregistrasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pameran yang akan berlangsung sampai 1 Juni 2014 ini menghadirkan semua pemangku kepentingan di bidang jamu sekaligus menyediakan produk jamu yang sudah teregistrasi. "Acara ini diselenggaakan supaya masyarakat dapat informasi dalam pengobatan alternatif yang dapat dipertanggungjawabkan."

Besarnya peluang jamu dapat kita tilik dari catatan Kementerian Perdagangan. Saat ini, nilai bisnis jamu Indonesia sekitar Rp 20 triliun dan sekitar Rp 2,5 triliun diekspor. Tahun ini, transaksi industri jamu diperkirakan akan menembus angka Rp 15 triliun.  Saat ini, terdapat 1.247 industri jamu di Indonesia yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Industri jamu ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 15 juta orang.

Salah satu peserta pameran adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbang Kementan). Mereka menampilkan berbagai hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas jamu sehingga mampu berbicara banyak tidak hanya di tingkat Asean, tetapi juga dunia.

Dalam mendirikan stand, Balitbang Kementan bekerja sama dengan PT Media Artha Pratama (MAP). Berikut ditampilkan keikutsertaan mereka dalam ajang tahunan ini. Untuk lebih lengkapnya silahkan klik di sini.

 

Naskah dan foto:

Frans Agung Setiawan


 

 

Berita Terkait

Komentar: