Pantai ini Punya Cemara yang Membentuk Gua

YOGYAKARTA-MAPNEWS. Udara Yogyakarta begitu panas siang itu. Matahari yang tepat sejajar dengan tubuh, membuat kaki mempercepat langkah di atas pasir yang seolah membara. Namun, cuaca menjadi sejuk tatkala menerobos pohon cemara yang merimbun. Terik itu telah jinak ditangkap oleh ribuan pohon cemara yang tumbuh subur di bibir pantai.
Itulah penggalan kesan pertama ketika Media Artha Pratama (MAP) mengukir pengalamannya di Pantai Gua Cemara. Disebut demikian, karena pantai yang terletak di Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta itu memiliki banyak pohon cemara yang satu sama lain saling terhubung sehingga membentuk pola seperti lorong-lorong sebuah gua. Inilah yang boleh kita tegaskan menjadi “trade mark” nya, tatkala pantai lain memamerkan pantai putihnya, sunset, atau panorama lain.
Dulunya Gundul
Pohon cemara jenis udang ini, tidak dengan sendirinya ada merimbun. Semuanya bermula pada tahun 2001, saat Kelompok Tani Raharjo Dusun Patihan memiliki ide kreatif untuk memanfaatkan lahan kosong di kawasan pantai. Tidak dinyana, kini hutan cemara pun terbentuk dengan indahnya. Ide pun berlanjut untuk kemudian menjadikannya sebagai kawasan objek wisata dengan pesona keindahan di dalamnya.
Menurut penuturan Ketua Kelompok Tani Raharjo, Sumartono reboisasi pantai ini muncul sebagai solusi bagaimana caranya membuat pemecah angin yang bertiup kencang dari arah laut maupun dari arah darat. Angin yang kencang menjadi pemicu terjadinya pengikisan gumuk pasir yang ada.
Kini pohon-pohon cemara yang jumlahnya tak kurang dari 7000 batang telah tumbuh dengan subur di atas lahan 20 hektar. Bahkan telah mampu menjadi ikon yang membanggakan. Maka, masyarakat bersama Pemda setempat bertekad menjadikan kawasan ini sebagai obyek wisata andalan yang baru. Menurut pengamatan Trans Media berbagai fasilitas telah dan tengah dibangun. Tampak telah tersedia camping ground, kawasan bermain anak-anak, kuliner khas warga sekitar, dan tempat parkir yang baru saja selesai dibangun.
Fasilitas yang terus dilengkapi ini perlahan memberi kontribusi terhadap peningkatan jumlah wisatawan ke Pantai Gua Cemara. Awalnya jumlah pengunjung hanya berkisar 50.000 orang, tapi kini menjadi 260.000 pengunjung baik lokal maupun mancanegera. Ke depan, faktor promosi harus ditingkatkan lagi.
Pertunjukkan Seni
Nilai lebih lain dari wisata pantai yang dibuka tahun 2009 ini adalah pertunjukkan seninya. Selain wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan hutan cemara, para pengunjung juga dapat menikmati sajian tarian khas Patihan. Umumnya, kesenian yang ditampikan adalah Reog, Tari Topeng, Wayang kulit atau orang, Jathilan, dan kesenian lainnya.
Semua kesenian itu bisa dilakukan di kawasan pantai. Hanya saja, untuk pertunjukkan wayang digelar di desa. Sungguh sulit dibayangkan bagaimana rasanya menyaksikkan kesenian reog di tengah hutan cemara sambil menghirup aroma pantai. Dan, deburan ombak sesekali terdengar tatkala reog beraksi. Benar-benar eksotik!
Bagi mereka yang datang berkelompok dalam rangka camping, pengelola pantai telah menyediakan camping ground. Tarif Rp20.000 - Rp25.000/orang selama 3 hari 2 malam jika ingin menggunakan fasilitas ini. Sungguh terjangkau bagi mahasiswa yang biasanya memanfaatkan camping ground ini.
Bagaimana caranya sampai di tempat ini? Bagi yang ingin menggunakan kendaraan umum, bisa naik bus dari Terminal Giwangan Yogyakarta jurusan Pantai Samas, Bantul. Ketika sampai di pertigaan setelah jembatan arah pantai Samas berhenti. Dari sini, sayangnya tidak ada kendaraan umum sehingga harus jalan kaki sejauh kurang lebih 1Km.
Kalau naik kendaraan pribadi, tinggal dilanjutkan saja dengan mengambil arah Barat (kanan) kira-kira 700 meter. Kemudian ada perempatan, ambil jalan lurus sekitar 20 meter. Lalu belok kanan sampai bertemu pos retribusi. Biaya retribusinya Rp2.000/orang.
Infrastruktur untuk sampai ke pantai ini sudah sangat memadai. Jalan yang diaspal halus sudah sampai kawasan pantai. Selain aksesnya yang mudah, parkirannya pun luas. Dan, untuk urusan perut, di sana terdapat gubuk-gubuk cantik yang menyajikan berbagai masakan laut (seafood) yang sangat nikmat. (ONE)