APKI Kritisi Target Ekspor Naik 300 Persen
 
            JAKARTA-MAPNEWS. Pemerintah menargetkan peningkatan ekspor sebesar 300 persen dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Termasuk dari sektor produk kehutanan. Namun, target tersebut dianggap tidak masuk akal karena masih ada peraturan yang dikeluarkan pemerintah sendiri yang justru menghambat.
Demikian salah satu poin diskusi dalam Dialog Investasi Nasional "Menggairahkan Investasi di Sektor Unggulan" di Hotel Ritz-Carlton Jakarta (3/2/2015). "Harusnya kalau target 300 persen mau tercapai, harus buang hambatan-hambatan ekspor, kenapa harus pakai LC," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Rusli Tan.
Penggunaan LC atau Letter of Credit (komitmen pembayaran yang dikeluarkan oleh bank kepada eksportir) dinilai menghambat pengusaha industri dalam negeri, khususnya industri kehutanan.  "Selama ini pengusaha industri, khususnya pulp dan kertas telah menyerahkan semua sertifikasi hutan. Padahal sertifikasi itu pajak yang dihimpun oleh swasta, LC menjadi tidak bermanfaat."
 
 Lebih lanjut, Rusli meminta pemerintah mewajibkan sertifikasi hutan seperti SVLK (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu) dan SFI (Sustainable Forest Initiative) agar produk hasil hutan, seperti pulp dan kayu dapat kepastian di pasar dunia. 
Dialog Investasi Nasional dihadiri oleh Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada satu kesempatan, Ketua Asosisasi Pengusaha Indonesia (2008-2014) tersebut berkenan menerima dan memuji Majalah Investasi, produk in-house magazine dari PT Media Artha Pratama (MAP).
Selain itu, MAP yang bergerak di bidang komunikasi ini dipercaya untuk membangun backdrop di acara Dialog Investasi Nasional ini.
Backdrop yang dibuat PT Media Artha Pratama

Majalah Investasi yang dilihat dan dipuji Sofjan Wanandi
  
 
                







 Pengunjung hari ini
 Pengunjung hari ini  Total pengunjung
 Total pengunjung  Pengunjung Online
 Pengunjung Online 



