Hatta: Lupakan Indonesia Maju Kalau Pangan Tidak Mandiri
 
            JAKARTA-MAPNEWS. Untuk bisa menjadi negara maju, Indonesia harus mencapai kemandirian pangan. Kunci dari kemandirian tersebut adalah berhasil melakukan beragam inovasi dalam bidang pertanian. Inilah yang Pemerintah bersama pihak-pihak terkait fokuskan untuk Indonesia maju.
Demikian diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di sela-sela acara pembukaan Agrinex Expo Ke-7 Tahun 2013 di Jakarta Convention Centre, Jumat (5/5/2013). "Tanpa inovasi dalam bidang pangan, suatu bangsa tidak bisa meningkatkan daya saing dan kalah dalam percaturan global."
Daya saing penting bagi Indonesia yang telah mengarahkan visi misinya menuju negara maju. Itulah mengapa, Hatta menekankan pentingnya kemandian pangan. Karena, menurut Robert Juliet yang dikutip oleh Hatta, negara berpendapatan menengah gagal menjadi negara maju umumnya disebabkan ketidakmampuan negara bersangkutan mencapai kemandirian pangan, infrastruktur dan investasi. "Dari tahun 1960 negara berpendapatan rendah hanya 13 negara yang menjadi maju pada 2008," kata Hatta.
 
 Lalu bagaimana kondisi sektor pangan kita? Menurut Hatta, sektor pangan memberikan sumbangan "hanya" 15% PDB Indonesia. Padahal pontensi pangan kita untuk menyumbang pendapatan negara sangatlah besar. "Trend negara dengan pendapatan sedang adalah meningkatnya daya beli atau konsumsi makanan dan minuman. Dari sisi bisnis, ini jelas peluang yang sangat potensial, yang bila kita tidak cepat mengambilnya akan diisi investor asing," imbuhnya
 
 Inilah pentingnya inovasi di sektor pangan, termasuk teknologinya. Hatta menunjukkan bahwa Indonesia mampu berinovasi pada produk hortikultura. Selain kita memiliki sumber daya alam melimpah, juga memiliki perguruan tinggi serta lembaga riset yang memadai.
 
 Hatta menginginkan, apabila Indonesia mampu melahirkan inovasi produk pertanian yang baik, masyarakat mau mendukung dan membeli produk tersebut, sehingga bangsa tidak lagi bergantung kepada produk olahan impor. "Jadi slogan kita berubah, jangan cintailah produk nasional, tapi mencintai tidak cukup, mari kita membeli produk nasional," katanya.
 
 Penyelenggaraan Agrinex Expo ketujuh memiliki tujuan untuk memberikan akses pasar, pengembangan produk, serta akses terhadap kebijakan pemerintah dan masukan dari konsumen terkait produk pertanian dan peternakan. 
 
 Forum ini telah menarik minat pelaku sektor UKM Agribisnis di tengah berbagai tekanan akibat masuknya produk impor, ketidaktersediaan lahan pertanian, terbatasnya akses pasar, rendahnya produktivitas karena kurangnya akses kepada hasil penelitian, pembiayaan yang belum merata dan besarnya biaya distribusi. 
 
 Panitia penyelenggara juga mengharapkan dari Expo selama tiga hari ini, masyarakat mendapatkan edukasi yang memadai serta membeli produk lokal hasil pertanian, perikanan dan peternakan untuk membangun ketahanan pangan nasional.
Selain Hatta Rajasa, Agrinex Expo Ke-7 Tahun 2013 juga dihadiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto. (ONE)
Foto by ONE
Foto by Syarif
 
                







 Pengunjung hari ini
 Pengunjung hari ini  Total pengunjung
 Total pengunjung  Pengunjung Online
 Pengunjung Online 



