Ikuti Lomba Mengarang Berhadiah Uang Jutaan!

Tiap orang tua umumnya bangga kalau anaknya memiliki otak yang cerdas. Mampu menangkap sesuatu dengan cepat dan memiliki daya analisis yang baik. Dua kegiatan yang dapat meningkatkan fungsi otak adalah dengan membaca dan menulis. Keduanya saling terkait!
Menurut Aleysius H. Gondosari, fungsi otak anak usia balita bisa mencapai 20% karena banyak melakukan aktivitas. Ketika duduk di SD, kegiatan belajar lebih banyak menghafal. Hal ini menyebabkan fungsi otak menurun menjadi 10%. Ketika naik SMP, kegiatan belajar semakin banyak menghafal, sehingga fungsi otak turun lagi menjadi 5%. Selanjutnya, sewaktu naik SMA kegiatan belajar semakin monoton sehingga fungsi otak turun lagi menjadi hanya 2%. Sewaktu masuk universitas, fungsi otak turun lagi menjadi hanya 1%.
Tentu data ini membuat orang tua mulai was-was. Untuk itu, penulis buku “The Secret of 5 Elements” ini menyarankan supaya sedini mungkin mengajak anak mencintai membaca dan menulis. Karena kedua kegiatan ini bisa meningkatkan fungsi otak sampai 20%.
“Menulis ekspresif seperti menulis catatan harian atau menulis kronologis seperti menulis biografi, serta menulis ilmiah akan meningkatkan daya kerja otak. Membaca, berpikir dan menulis merupakan rangkaian stimulus otak yang komplit. Ketika menulis, otak kiri dan kanan kita ikut bekerja, sehingga keseimbangan fungsi otak tetap terjaga dan daya ingat kita terasah untuk mengolah ide menjadi kata dan bahasa yang dituangkan dalam kalimat-kalimat di tulisan kita,” katanya.
Untuk menunjang kegiatan membaca dan menulis, sarana yang paling cocok adalah perpustakaan. Setiap sekolah umumnya memilikinya, tinggal bagaimana si anak kita dorong untuk datang ke sana dan memanfaatkan koleksi buku yang ada. Jangan sampai anak-anak tersandera oleh menonton televisi, karena hanya membuat otak berfungsi 1%.
Sayangnya, data menunjukkan tidak banyak orang yang memanfaatkan perpustakaan. Pustakawan Universitas Gadjah Mada, Lasa HS, menyatakan bahwa pengunjung Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah di seluruh Indonesia relatif rendah. “Tampaknya membaca dan akses informasi belum dirasakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Hanya 10 hingga 20 persen dari jumlah pengunjung yang datang meminjam buku.”
Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh budaya mendengarkan, menonton, serta berbicara yang masih kental dalam masyarakat Indonesia. “Masyarakat Indonesia lebih suka bercerita dibandingkan dengan membaca, gejala ini tidak lepas dari kebiasaan masa lalu di mana tradisi lisan masih menguasai Indonesia,” ucap Lasa.
Ia juga menyayangkan banyaknya jumlah tenaga pendidikan baik guru maupun dosen yang belum memanfaatkan perpustakaan secara optimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah, hanya 4,6 persen guru yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan daerah, 58,5 persen tidak pernah memanfaatkan perpustakaan, dan sisanya jarang.
Lomba Mengarang
Prihatin akan kondisi ini, ditambah kesadaran betapa pentingnya peran perpustakaan dalam meningkatkan kegiatan membaca dan menulis anak demi peningkatan kecerdasan, Kementerian Pekerjaan Umum mengadakan Lomba Mengarang Tingkat SD se-Jabodetabek. Lomba dengan tema “Aku Cinta Buku dan Perpustakaan” ini memperebutkan hadiah total senilai Rp.10juta berupa uang tabungan, tropi, merchandise, dan sertifikat.
“Lomba mengarang ini diadakan untuk mempromosikan perpustakaan Kementerian PU kepada masyarakat umum dan pada anak-anak sebagai generasi penerus. Tujuannya antara lain untuk menggali potensi kreativitas anak, sekaligus menggugah rasa ingin tahu mengenai perpustakaan dan bidang pekerjaan umum,” kata Sambiyo, SH., M.Si., Kepala Sub Bidang Perpustakaan, Pusat Komunikasi Publik, Kementerian PU.
Melalui kegiatan ini, ia mengharapkan, masyarakat umum terutama anak-anak sebagai generasi penerus dapat semakin mencintai buku dan perpustakaan. Khusus untuk perpustakaan PU, anak-anak dapat mengenal dan mencintai bidang-bidang pekerjaan umum. Untuk lebih jelas bisa mengunduhnya di link ini: http://pustaka.pu.go.id/new/berita-detail.asp?id=253
Peserta adalah siswa sekolah dasar di lingkungan Jabodetabek. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan yang disempurnakan. Naskah harus karya asli, bukan terjemahan, serta belum pernah dipublikasikan. Karya bisa dikirim ke Sekretariat Lomba Mengarang Perpustakaan PU dengan alamat Perpustakaan Kementerian PU Gedung Pusdata Lantai 1 Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bisa juga dikirim melalui email ke perpustakaan-pu@pu.go.id atau faximile ke 021-7248932. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi Wayan di 081511137460 atau Umi di 08561390803.