Potensi Wisata Pusaka Budaya Kalahkan Pemasukan Migas

JAKARTA-MAPNEWS. Indonesia yang kaya dengan pusaka budaya menyimpan potensi devisa negara mencapai Rp. 510 triliun. Melebihi pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Jika semakin lama kekayaan minyak dan gas bumi akan habis, tetapi pusaka budaya akan semakin bernilai.

Demikian disimpulkan dari pembukaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta (21/8/2014). Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, pusaka budaya tidak lepas dari industri pariwisata dan kreatif. "Dari Sabang sampai Marauke, peninggalan pusaka budaya kita menjadi potensi yang terkait dengan industri wisata, kuliner, dan industri kreatif," katanya saat membuka pameran yang berakhir pada 25 November 2014 ini.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Sujana Royat mengungkapkan penyelenggaraan GKPM tidak menggunakan dana APBN. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility)."

Setelah acara pembukaan, Sapta bersama rombongan berkenan mengunjungi paserta pameran yang tahun ini mengambil tema "Gelar Karya Pelestarian Pusaka Melalui Pemberdayaan Masyarakat untuk Kesejahteraan Bangsa."

Dari banyak stand yang dikunjungi hanya stand Kementerian PU yang mewakili warisan pusaka budaya Indonesia. Design yang diusung stand Kemen PU terinspirasi dari design Pasar Ngasem Yogyakarta yang telah direvitalisasi. Sejak tahun 2004, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU memulai kerja sama dengan Pemda DIY untuk melakukan revitalisasi Pasar Ngasem yang masuk dalam pusaka budaya.

Pasar Ngasem sebagai kawasan heritage yang menyatu dengan kawasan Keraton Yogyakarta sebelumnya didominasi pedagang hewan, kini digunakan untuk pedagang tradisional, pedagang souvenir, serta tempat wisata kuliner. Revitalisasi Kawasan Pasar Ngasem Yogyakarta tidak terlepas dari pembangunan kawasan permukiman kota Yogyakarta oleh Kementerian PU melalui program-program reguler maupun program pemberdayaan.

Berbagai program pemberdayaan yang diusung oleh Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah sukses meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, serta dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya untuk kawasan permukiman perkotaan adalah PNPM Mandiri Perkotaan/P2KP dan SANIMAS. Sedangkan pemberdayaan masyarakat untuk kawasan permukiman di perdesaan adalah PPIP, RIS PNPM, PNPM PISEW dan PAMSIMAS, serta didukung program CSR bidang permukiman dari sektor swasta.

Naskah dan foto: Frans Agung Setiawan

 

Berita Terkait

Komentar: