Wapres Boediono Berharap Teknolog dan Ekonom Bersinergi

JAKARTA-MAPNEWS. Untuk menjadi negara maju, teknologi Indonesia harus berdaya saing. Maka jangan ada dikotomi antara teknologi dan ekonomi, keduanya harus bersinergi demi meningkatkan posisi Indonesia di kancah peradaban dunia.

Hal tersebut menjadi tesis yang dilontarkan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dalam kesempatan Pameran Research, Innovation and Technology Exhibition (RITECH Expo) dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19, di Gedung II BPPT Jakarta, 9 – 12 Agustus 2014.

Boediono menekankan ada tantangan yang harus diselesaikan dalam membangun teknologi Indonesia, yakni sinergi dan koordinasi antara komunitas teknolog dan komunitas ekonom. “Ini seyogyanya tidak boleh terjadi lagi karena upaya kita untuk mengubah mentransformasikan bangsa kita, ekonomi kita, dari natural resources economy menjadi knowledge based economy,” katanya pada 11 Agustus 2014.   

Ia berharap pemerintah di masa depan dapat terus berupaya dan bekerja keras untuk mewujudkan transformasi dari natural resource based economy menjadi knowledge based economy. Hal ini hanya bisa terjadi jika para teknolog dan ekonom dapat saling bersinergi.

Sebelumya, Hatta dalam pameran yang mengangkat tema "Inovasi Pangan, Energi dan Air untuk Daya Saing Bangsa” ini, mengungkapkan komitmen pihaknya untuk memajukan daya saing produk teknologi kita. Untuk itu ia berharap masyarakat dapat memberikan dukungannya dengan melakukan produksi massal produk unggulan teknologi nasional dan mendorong masyarakat luas mencintai produk dalam negeri.

Ada beberapa capaian Kemenristek, khususnya di bidang pangan, energi dan air. Di bidang pangan, BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) telah berhasil mengembangkan aplikasi tenaga isotop dan radiasi untuk meningkatkan produktivitas dan varietas bibit unggul tanaman dan sudah bermitra dengan petani lokal.

Bidang energi, BPPT mampu menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah diujicobakan di PT Pertamina, PT PLN, dan PT Star Energy Gheothermal.

Bidang air, BPPT mampu mengembangkan teknologi modifikasi cuaca dan telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti peningkatan kapasitas waduk, penanganan kebakaran hutan di berbagai wilayah dan pengendalian hujan di Jakarta untuk mengurangi terjadinya banjir.

Pameran RITECH diikuti oleh LPNK di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian/Lembaga lain, BUMN, Badan Litbang/Bappeda, industri swasta dan masyarakat. Stand mereka terbagi dalam 3  zona yakni zona pangan, zona energi dan zona air.  

Naskah dan foto:

Frans Agung Setiawan

Berita Terkait

Komentar: